Gambar Sampul IPS · Bab 5 Peristiwa-Peristiwa Penting Menjelang Proklamasi
IPS · Bab 5 Peristiwa-Peristiwa Penting Menjelang Proklamasi
Muh Nur Rohman

24/08/2021 13:02:39

SMP 8 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Peristiwa-Peristiwa

Penting Menjelang

Proklamasi

Kemerdekaan Indonesia

5

Bab

Standar Kompetensi

Memahami usaha persiapan kemerdekaan.

Kompetensi Dasar

Mendeskripsikan peristiwa-peristiwa sekiar

proklamasi dan proses terbentuknya negara

kesatuan Republik Indonesia.

M e n j e l a s k a n p e r s i a p a n k e m e r d e k a a n

Indonesia.

Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari bab ini kalian diharapkan

mampu:

1.

mengidenti

Þ

kasi upaya –upaya mem per siapkan

kemerdekaan Indonesia,

2.

m e n j e l a s k a n s e c a r a r u n t u t p e r i s t i w a

Rengasdengklok,

3.

menjelaskan proses perumusan teks proklamasi

dan kemerdekaan,

4.

mengemukakan peristiwa sambutan Proklamasi

Kemerdekaan pada tingkat pusat dan daerah,

5.

menjelaskan proses pembentukan kelengkapan

negara, dan

6.

mendeskripsikan kehidupan politik, ekonomi,

sosial, dan budaya pada awal kemerdekaan.

114

◊–Õ ÃªÆ∞øº ́ Û Õ”– ’ª¥ø≠ ◊◊◊

Peta Konsep

Peristiwa penting

menjelang

proklamasi

Peristiwa-

peristiwa

penting

menjelang

Proklamasi

Kemerdekaan

Indonesia

Upaya-upaya

mempersiapkan

kemerdekaan

Indonesia

Pembentukan kelengkapan

negara

Kehidupan bangsa

Indonesia pada

awal kemerdekaan

Perumusan teks Proklamasi

dan kemerdekaan

Peristiwa Rengasdengklok

Sambutan proklamasi

kemerdekaan pada tingkat

pusat dan daerah

Kehidupan politik,

ekonomi, sosial, dan

budaya pada awal

kemerdekaan

115

Peristiwa-Peristiwa Penting Menjelang

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

A Upaya-Upaya Mempersiapkan Kemerdekaan

Indone

sia ––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––

Setelah kita menyimak perjuangan bangsa Indonesia,

dari mulai pengorbanan

Þ

sik untuk melawan penjajah sampai

kepada

perjuangan-perjuangan

yang

sifatnya

diplomatis.

Hal itu menandakan, bahwa semua bangsa di dunia tidak

berkehendak dengan adanya penjajahan. Hal ini juga terlihat

ketika betapa gigihya para pahlawan yang berjuang dan gugur

di medan perang. Juga betapa kuatnya perjuangan politik para

tokoh pendiri bangsa Indonesia yang berjuang melalui jalur

diplomatis membentuk organisasi politik. Itu merupakan bukti

nyata keinginan yang besar dengan semangat kebangsaan yang

tinggi. Tentunya hal ini membuahkan hasil membahagiakan,

yaitu tercapainya

Kemerdekaan Indonesia

pada

17 Agustus

1945

. Namun demikian kita juga berpikir, betapa sulitnya

mereka mempersiapkan ini semua. Betapa susahnya para

pejuang memilih waktu untuk bertindak dengan cepat dan

mengumumkan dirinya sebagai bangsa yang merdeka.

Berawal pengalaman para pejuang tersebut hendaknya

kita berusaha mengisi masa kemerdekaan sebaik-baiknya.

Bukan berarti kita semua tinggal menikmati hasil perjuangan

tokoh terdahulu, melainkan kita juga memiliki kewajiban untuk

berjuang yang lebih berat, yaitu dengan memberikan sumbangan

yang berarti bagi bangsa Indonesia ini.

Sebenarnya kalau kita lihat secara urutan waktunya,

perjuangan melawan Belanda sekitar tahun 1942 hampir dapat

diselesaikan yaitu dengan menyerahnya Belanda terhadap

Jepang pada 9 Maret 1942 tanpa syarat. Sehingga secara langsung

kebijakan politik di Indonesia dikendalikan oleh Jepang atau

bangsa Indonesia beralih jajahan dari Belanda menjadi oleh

Jepang, dalam waktu 1942–1945. Namun, sekitar tahun 1944

terjadi perang Pasi

Þ

k antara Jepang dengan sekutu. Bahkan

salah satu pulaunya yaitu Pulau Saipan telah diduduki oleh

Amerika, Jepang pun mengalami kekalahan dalam perang

tersebut. Akibatnya, sekitar 9 September 1944 Perdana Menteri

Kaiso memberikan janji tentang kemerdekaan Indonesia,

dengan maksud untuk menarik simpati bangsa Indonesia. Maka

bendera Indonesia pun mulai banyak dikibarkan tetapi harus

berdampingan dengan bendera Jepang.

Pada 1 Maret 1945,

Jenderal Kamakuci Herada

mengumum-

kandibentuknyabadankhususuntukmempersiapkankemerdeka-

116

◊–Õ ÃªÆ∞øº ́ Û Õ”– ’ª¥ø≠ ◊◊◊

an Indonesia dan terlahirlah organisasi yang bernama Badan

Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia

(BPUPKI), dengan tujuan untuk mempersiapkan hal-hal penting

mengenai masalah tata pemerintahan negara Indonesia setelah

merdeka. Adapun anggota yang terlibat dalam BPUPKI ini

terdiri atas 60 orang Indonesia yang memiliki hak suara, serta

7 orang bangsa Jepang tetapi tidak memiliki hak suara, dengan

ketuanya yang ditunjuk adalah

Radjiman Widyodiningrat

.

BPUPKI ini diresmikan pada 29 Mei 1945 oleh seluruh anggota

dan dua orang tokoh dari Jepang yang bukan anggota. Setelah

diresmikan, badan ini langsung mengadakan sidang sejak 29 Mei–

1 Juni 1945 dengan maksud membicarakan

Þ

lsafat negara yang

akan dijadikan landasan. Tokoh-tokoh yang mengusulkan dasar

negara itu adalah Muhamad Yamin, Supomo, dan Soekarno.

Pada sidang 29 Mei 1945, Muhamad Yamin mengajukan

rancangan untuk dasar negara, yaitu peri kebangsaan, peri

kemanusiaan, peri ketuhanan, peri kerakyatan dan kesejahteraan

rakyat.

Sementara, pada 31 Mei 1945 kembali diadakan

sidang, dan ada usulan dari Supomo mengenai racangan dasar

negara yang terdiri atas persatuan, kekeluargaan, mufakat dan

demokrasi, musyawarah dan keadilan sosial.

Pada sidang berikutnya pada 1 Juni 1945

giliran Ir. Soekarno yang mengajukan lima

rancangan dasar negara, dan memberi nama

Pancasila yang berisi kebangsaan Indonesia,

internasionalisme

dan

perikemanusiaan,

mufakat atau demokrasi, kesejahteraan

sosial, dan ketuhanan yang maha esa.

Kemudian persidangan itu ditunda dan

akan dimulai kembali rencananya pada Juli

1945. Tetapi pada 22 Juni 1945 sembilan

orang anggota yaitu Ir. Soekarno, Drs. Moh.

Hatta, Muhamad Yamin, Ahmad Subardjo,

A. A. Maramis, Abdulkahar Muzakar, K.H. Wachid Hasyim, K.H.

Agus Salim dan Abikusno Tjokrosujoso membentuk panitia kecil

yang menghasilkan dokumen yang berisi asa dan tujuan negara

Indonesia Merdeka. Dokumen tersebut kemudian dikenal dengan

nama

Piagam Djakarta

, yang isinya adalah sebagai berikut.

1.

Ketuhanan dengan berkewajiban menjalankan syariat-

syariat Islam bagi para pemeluknya.

2.

Kemanusiaan yang adil dan beradab.

3.

Persatuan Indonesia.

4.

Kerakyatan yang dipimpih oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan atau perwakilan.

Gambar 5.1

Ir. Soekarno

(Sumber: Encarta)

117

Peristiwa-Peristiwa Penting Menjelang

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

5.

Keadilan sosial bagi seluruh rakyat

Indonesia.

Piagam Djakarta tersebut kemudian

dijadikan sebagai

Mukadimah Undang-

Undang Dasar 1945

. Dalam merumuskan

Piagam Djakarta yang akan dijadikan

sebagai dasar negara terdapat per-

ubahan pada bagian pertama, yaitu

“Ketuhanan dengan berkewajiban

menjalankan syariat-syariat Islam bagi

para pemeluknya” menjadi “

Ketuhanan

Yang Maha Esa

”, hal ini dilakukan

karena mempertimbangkan penduduk

Indonesia yang saat itu pun sudah

menunjukkan keragaman dari segi agamanya. Adapun isi

Piagam Djakarta selengkapnya adalah seperti yang tercantum

dalam pembukaan UUD 1945.

Seperti yang telah direncanakan, persidangan BPUPKI

digelar kembali pada 10–16 Juli 1945. Di dalam per sidangan kali

ini yang dibicarakan ialah rencana pembuatan Undang-Undang

Dasar dan rencana lainnya yang berkaitan dengan persiapan

kemerdekaan Indonesia. Pada 11 Juli 1945 diadakan salah satu

rapat, dan dibentuklah panitia perancang Undang-Undang Dasar

yang terdiri atas 20 orang anggota BPUPKI. Kedua puluh orang

tersebut yaitu:

1.

Ir. Soekarno

2.

R. Otto Iskandardinata

3.

B.P.H. Purbaya

4.

K.H. Agus Salim

5.

Mr. Akhmad Sobardjo

6.

Mr. Soepomo

7.

Mr. Maria Ulfah Santoso

8.

K.H. Wahid Hasjim

9.

Parada Harahap

10. Mr. J. Latuharhary

11. Mr. Susanto Tirtoprojo

12. Mr. Sartono

13. K.P.R.T. Wongso Negoro

14. K.R.T.H. Wuryaningrat

15. Mr. R.P. Singgih

16. Tan Eng Hoa

17. dr. P.A. Husein Djajadiningrat

18. dr. Sukirman Wirjosandjojo

Gambar 5.2

Drs. Moh. Hatta

(Sumber: Encarta)

118

◊–Õ ÃªÆ∞øº ́ Û Õ”– ’ª¥ø≠ ◊◊◊

1 Peristiwa Rengasdengklok –––––––––––––––––––––––––––––––

B Peristiwa Penting Menjelang Proklamasi –––––––

19. A.A. Maramis

20. Miyano

Selama sidang kedua BPUPKI ini, mereka berhasil membuat

Rancangan Undang-Undang Dasar untuk Indonesia merdeka.

Posisi Jepang dalam Perang Pasi

Þ

k semakin terpojok, dan

siap mengalami kekalahan. Pada saat itu Jepang memberikan

izin kepada Indonesia untuk membentuk Panitia Persiapan

Kemerdekaan Indonesia (PPKI) sebagai pengganti BPUPKI, pada

7 Agustus 1945, dan pada 9 Agustus tiga orang tokoh bangsa

Indonesai dipanggil oleh Panglima Mandala Asia Tenggara

Marsekal Terauci

ke Saigon sekarang namanya menjadi Ho

Chi Min City (Vietnam) untuk menerima informasi tentang

kemerdekaan Indonesia. Untuk pelaksanaannya dibentuklah

PPKI, serta sebagai wilayah kekuasaan Indonesia ialah semua

wilayah bekas Jajahan Belanda. Adapun ketiga tokoh yang

dipanggil tersebut ialah

Ir. Soekarno

,

Drs. Moh. Hatta

dan

dr. Radjiman Widyodiningrat

. Jumlah anggota PPKI itu lebih

kecil dibandingkan dengan anggota BPUPKI yaitu hanya 21

orang dengan Ir. Soekarno sebagai ketuanya, serta Drs. Moh.

Hatta sebagai wakilnya. Tetapi tanpa seizin Jepang keanggotaan

PPKI ditambah 6 orang menjadi 27 orang. PPKI ini tidak pernah

diresmikan dan pengurusnya tidak dilantik sampai saat Jepang

menyerah pada tentara sekutu pada 14 Agustus 1945, tetapi

kegiatannya telah mampu untuk menjalankan fungsinya sampai

badan ini pun sempat merumuskan Proklamasi. Sesuai dengan

rencana PPKI akan bersidang pada 18 Agustus 1945.

Usaha-usaha tokoh pendiri bangsa Indonesia untuk me-

rebut kemerdekaan ternyata melewati berbagai hambatan dan

rintangan yang terhitung sangat rumit. Pada pelaksanaannya,

ternyata rintangan yang dihadapi itu bukan saja dari kaum

penjajah, tetapi juga rintangan yang datang dari kaum pribumi

itu sendiri. Seperti adanya perbedaan pendapat mengakibatkan

terpecahnya organisasi, adanya unsur kedaerahan juga men-

jadi faktor penghambat persatuan. Contohnya bisa kalian lihat

dari berbagai tindakan tokoh partai politik dan organisasi yang

banyak berhenti atau mengundurkan diri dari kepartaiannya.

119

Peristiwa-Peristiwa Penting Menjelang

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Bahkan sampai menjelang hari kemerdekaan pun perbedaan

pendapat di kalangan pendiri bangsa masih saja terjadi.

Jalan terang menuju Indonesia menjadi negara merdeka

semakin mendekat, terutama setelah tersebarnya berita ke-

hancuran Jepang dalam Perang Pasi

Þ

k. Namun, berita tersebut

sangat sedikit diketahui oleh bangsa Indonesia karena kebijakan

Jepang berupa:

a.

memutuskan jalur komunikasi lewat radio,

b.

pihak dinas propaganda Jepang selalu memberikan informasi

berita peristiwa kemenangan Jepang dalam Perang Pasi

Þ

k.

Namun demikian, kekalahan Jepang dan menyerah kepada

tentara sekutu pada 14 Agustus 1945 informasinya dapat diterima

lewat berita yang disiarkan BBC (Inggris) di Bandung. Informasi

ini pun didengar oleh pemuda-pemudi yang tergabung dalam

Angkatan Baru Indonesia dan segera mereka mengadakan

pertemuan-pertemuan. Pada 15 Agustus 1945 mereka berkumpul

di ruang belakang Laboratorium Bakteriologi Jalan Pegangsaan

Timur 13 Jakarta. Mereka membicarakan tentang kemerdekaan

Indonesia yang merupakan hak dan masalah rakyat Indonesia

sendiri yang tidak bergantung pada bangsa atau negara lain.

Pada saat itu bersamaan jugadengan kepulanganketiga tokoh

bangsa Indonesia dari Saigon. Golongan muda menginginkan

agar adanya pengumuman tentang kemerdekaan Indonesia

untuk dilakukan secepatnya tanpa harus menunggu kebijakan

pemerintah Jepang. Tetapi Ir. Soekarno atas nama golongan tua

menolak hal itu dengan berbagai usulannya, bahwa kemerdekaan

Indonesia harus dilakukan secara terorganisasi dan direncanakan

akan ditentukan pada rapat PPKI pada 18 Agustus 1945. Namun

Moh. Hatta berpendapat bahwa soal kemerdekaan Indonesia

diperoleh sendiri atau pemberian dari pemerintah Jepang tidak

perlu dipermasalahkan. Jepang memang sudah tidak memiliki

kekuatan lagi, karena kalah dalam perang, tetapi yang harus

diperhatikan adalah sekutu yang berusaha ingin mengembalikan

Belanda ke Indonesia.

Ternyata masukan dari kedua tokoh golongan tua itu

tidak ditanggapi oleh golongan muda, mereka tetap pada

prinsip semula yaitu ingin saat itu juga mengumandangkan

pernyataan bahwa Indonesia telah merdeka. Sehingga terjadinya

kesalahpahaman tentang golongan tua dan golongan muda saat

berbicara mengenai kemerdekaan bangsa Indonesia. Hal tersebut

memicu golongan muda untuk mengamankan Soekarno dan Moh.

Hatta ke luar kota agar mereka berdua tidak mendapat pengaruh

dari pemerintah Jepang. Para pemuda membawa kedua tokoh

itu ke sebuah rumah di daerah sebelah timur Jakarta, tempat

120

◊–Õ ÃªÆ∞øº ́ Û Õ”– ’ª¥ø≠ ◊◊◊

2 Perum

usan Teks Proklam

asi dan Kem

erdekaan ––––––––

yang dimaksud adalah

Rengasdengklok

(sebuah kota kecil yang

sekarang menjadi bagian dari Kabupaten Karawang-Jawa Barat).

Kota ini dipilih karena alasan teknis dirasa aman dari pengawasan

Jepang dan jauh dari jalan raya yang menghubungkan Jakarta–

Cirebon, sehingga golongan muda mudah mengawasi ketika ada

pemerintah Jepang yang mencoba datang ke Rengasdengklok.

Setibanya di Rengasdengklok golongan muda terus ke-

pada Ir. Soekarno dan Moh. Hatta untuk memproklamasikan

kemerdekaan Indonesia tanpa ada pengaruh pemerintah Jepang,

namun tetap saja tidak berhasil. Rupanya kedua orang tersebut

memiliki kewibawaan sehingga sepertinya golongan muda pun

tidak berhasil untuk membujuknya. Tetapi saat pembicaraan

Shodanco Singgih dengan Bung Karno, ternyata beliau siap

untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia dengan

secepatnya setelah mereka berdua kembali ke Jakarta. Setelah

men dengar pernyantaan tersebut, Ir. Soekarno–Shodanco Singgih

berangkat ke Jakarta untuk menyiarkan rencana proklamasi

kepada rekan-rekannya. Karena sudah dicapai kesepakat untuk

memproklamasikan kemerdekaan di Jakarta, maka Jusuf Kunto

dari golongan pemuda mengantarkan Ahmad Subardjo untuk

menjemput Ir. Soekarno dan Moh. Hatta dan tiba di Jakarta

pada 16 Agustus 1945 pukul 18.00 waktu Jepang (17.30), yang

sebelumnya di Rengasdengklok Ahmad Subardjo memberi

jaminan supaya proklamasi dilaksanakan keesokan harinya yaitu

pada 17 Agustus 1945.

Setelah tiba di Jakarta, rombongan yang menjemput Ir.

Soekarno langsung menuju rumah kediaman Laksamana

Tadashi Maeda yaitu di Jalan Imam Bonjol 1 (gedung ini sekarang

dijadikan sebagai perpustakaan nasional). Di rumah inilah naskah

Proklamasi disusun. Alasannya, karena tempat itu dianggap

paling aman dari ancaman pemerintah Jepang dan militernya.

Oleh ketiga tokoh bangsa Indonesia yaitu Ir. Soekarno, Moh.

Hatta dan Ahmad Subardjo naskah Proklamasi dirumuskan,

sementara tokoh golongan muda yaitu Sukarni, Sudiro dan B. M.

Diah hanya menyaksikan saja. Sebagian besar naskah Proklamasi

dipikirkan oleh Ir. Soekarno, sementara Moh. Hatta dan Ahmad

Subardjo hanya memberikan saran dan pikirannya saja secara

lisan, dan sebagai hasil pembicaraan ketiganya dibuat dengan

tulisan tangan Ir. Soekarno dalam secarik kertas.

Saat mendekati waktu subuh (dini hari 17 Agustus 1945)

diadakan lagi pertemuan untuk membicarakan rumusan

121

Peristiwa-Peristiwa Penting Menjelang

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

konsep naskah Proklamasi supaya

ditandatangani

oleh

wakil-wakil

bangsa

Indonesia.

Namun,

saran

itu

ditentang

oleh

Sukarni

dari

golongan muda. Dia mengusulkan

agar yang menandatangani naskah

Proklamasi itu hanyalah Bung Karno

dan Bung Hatta saja atas nama

bangsa Indonesia, kemudian usul itu

disetujui oleh hadirin. Selanjutnya,

naskah Proklamasi itu diketik oleh

Sayuti Melik

berdasarkan tulisan

tangan Ir. Soekarno setelah naskahnya

diperbaiki.

Setelah naskah Proklamasi selesai dirumuskan, timbul

masalah yaitu cara menyebarluaskan informasi supaya diketahui

oleh penduduk Jakarta dan seluruh penduduk Indonesia

pada umumnya. Tetapi Sukarni dari golongan muda sudah

menyiapkan Lapangan Ikada sebagai tempat berkumpulnya

penduduk Jakarta untuk mendengarkan pembacaan naskah

Proklamasi kemerdekaan Indonesia. Namun, Ir. Soekarno

memperkirakan bahwa tempat itu dapat menimbulkan bahaya

dan diduga bisa terjadi bentrokan antara rakyat dengan petugas

militer pemerintah Jepang. Akhirnya, hadirin menyepakati untuk

pembacaan naskah Proklamasi secara luas dan dapat didengar

oleh orang banyak yaitu di sebuah lapangan di depan kediaman

Ir. Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur 54 Jakarta, tempat

ini sekarang menjadi Jalan Proklamasi, dan Gedung Perintis

Kemerdekaan.

Makna proklamasi bagi bangsa Indonesia adalah sebagai

pernyataan pembebasan diri bangsa Indonesia dari segala

bentuk ikatan penjajahan, dan proklamasi ini bermakna untuk

mengantarkan kehidupan rakyat Indonesia dalam dunia yang

terlepas dari berbagai bentuk tindakan kolonial.

Seperti yang sudah direncanakan, bahwa kegiatan berupa

upacara pembacaan naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

diselenggarakan pada 17 Agustus 1945 pada hari Jumat dan bulan

Ramadan dalam tahun Hijriyah, bertepatan dengan pelaksanaan

ibadah puasa bagi umat Islam. Pembacaan naskah Proklamasi

dilakukan di depan kediaman Ir. Soekarno, yaitu di Jalan

Pegangsaan Timur 54 Jakarta pada pukul 10.30 (waktu jam Jepang)

atau 10.00 WIB. Sebelumnya, Ir. Sukarno berpesan kepada B.M.

Diah yang bekerja di bidang pers untuk menyiarkannya secara

luas. Setelah selesai perundingan, beberapa kelompok pemuda

Gambar 5.3

Naskah Proklamasi tulisan tangan

(Sumber: 50 Thn Indonesia Merdeka)

122

◊–Õ ÃªÆ∞øº ́ Û Õ”– ’ª¥ø≠ ◊◊◊

tidak

langsung

pulang

tetapi

mengadakan rapat rahasia di Jalan

Bogor lama, rapat itu dipimpin

oleh Sukarni dengan bahasan

utama adalah bagaimana caranya

agar

pelaksanaan

pembacaan

teks Proklamasi dipercepat dan

cara penyebarluasannya. Untuk

mengatur itu, alat yang lebih

banyak digunakan seperti radio,

surat kabar, dan edaran-edaran.

Dengan kondisi yang sangat

sederhanatibalahpadasaatnyaupa-

cara pembacaan teks Proklamasi

dilaksanakan di depan kediaman

Ir. Soekarno yang telah dipadati oleh penduduk Jakarta untuk

menyaksikan acara tersebut. Kemudian tanpa adanya pengatur

acara atau protokoler, naskah Proklamasi dengan khidmatnya

dibacakan oleh Ir. Soekarno dengan mengunakan pengeras suara

seadanya yang telah dipersiapkan. Setelah pembacaan naskah

tersebut upacara dilanjutkan dengan pengibaran bendera Merah

Putih yang diakui sebagai bendera Indonesia. Bendera itu dijahit

tangan oleh

Fatmawati

(istri dari Ir. Soekarno) yang dinaikkan

secara perlahan. Tanpa ada yang memimpin, bersamaan dengan

pengibaran bendera itu dinyanyikanlah lagu Indonesia Raya.

Setelah selesai menaikkan bendera Merah Putih, acara

dilanjutkan dengan sambutan wali kota Muwirdjo dan dr.

Muwardi. Peristiwa yang meng-

harukan itu hanya berlangsung

sebentar saja kurang lebih satu jam

dan setelah itu hadirin dan para

penduduk

yang

menyaksikan

acara itu langsung meninggalkan

tempat. Tetapi beritanya mulai

disebarluaskan

ke

seluruh

wilayah Jakarta. Pada saat itu,

berita mengenai

kemerdekaan

Indonesia

sampai

kepada

Kepala bagian radio kantor berita

Domei

(kantor berita pada saat

penjajahan Jepang) Waidan B.

Gambar 5.5

Pengibaran bendera Merah Putih

setelah pembacaan naskah Proklamasi Kemerdekaan

Indonesia

(Sumber: 50 Thn Indonesia Merdeka)

Gambar 5.4

Pembacaan teks Proklamasi

(Sumber: 50 Thn Indonesia Merdeka)

123

Peristiwa-Peristiwa Penting Menjelang

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Sebagai dampak dari adanya penyiaran tentang ke-

merdekaan Indonesia jelaslah bahwa sebagian masyarakat di

seluruh Indonesia mengetahui bahwa bangsanya sudah merdeka.

Sehingga pimpinan tentara Jepang yang berkuasa di Pulau Jawa

meralat bahwa itu adalah suatu kekeliruan. Ia melarang stasiun

radio untuk menyiarkannya lagi, sampai pemancar radionya

disegel pada 20 Agustus 1945. Meski penyiaran radio sudah

ditutup, para pemuda tidak berhenti berusaha menyiarkan berita

kemerdekaanIndonesia. Mereka membuat pemancar baru dengan

bantuan para ahli yang sudah bisa merakit pemancar dan tetap

bisa menyiarkannya lewat radio. Upaya untuk menyebarluaskan

berita itu tidak sebatas lewat radio, melainkan melalui dunia

pers dan jurnalistik. Bahkan semua surat kabar di Jawa edisi

20 Agustus 1945 menyiarkan berita tentang proklamasi dan

UUD. Keadaan tersebut merupakan sambutan masyarakat dan

kalangan kaum politik di tingkat pusat.

Sementara, informasi tentang proklamasi kemerdekaan Indo-

nesia telah diterima oleh hampir semua kelompok masyarakat

di daerah melalui media siaran radio dan pers. Sambutan

masyarakat di daerah dilakukan dengan cara meminta semua

pasukan tentara Jepang untuk melucuti senjatanya. Ketika para

tokoh daerah pulang yang kebetulan saat itu mereka pergi ke

Jakarta untuk mengikuti Sidang PPKI pada 18 Agustus 1945,

ternyata disambut dengan meriah dengan berbagai upacara

yang telah dipersiapkan secara khusus. Kemudian, tokoh-

tokoh dari daerah itu menyampaikan ulang pembacaan naskah

Proklamasi di daerahnya masing-masing. Masyarakat yang ada

di daerah sangat merasakan bahwa dengan lahirnya proklamasi

mengakibatkan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang merdeka.

3

Sambutan Proklamasi Kemerdekaan pada Tingkat Pusat

dan Daerah ––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––

Palenewen yang mendapatkan beritanya dari seorang wartawan

Domei yang bernama Syahruddin. Ia langsung memerintahkan

bagian penyiaran yaitu

F. Wuz

untuk menyiarkan berita itu

lewat udara, namun tidak lama kemudian ada seorang Jepang

yang sudah mengetahui penyiaran kemerdekaan Indonesia

lewat radio itu masuk dan marah-marah, serta menyuruh F. Wuz

untuk menghentikannya. Namun tidak berhasil, berita tentang

kemerdekaan Indonesia itu terus disiarkan selama setengah jam

sekali sampai kantor berita ditutup pada pukul 16.00.

124

◊–Õ ÃªÆ∞øº ́ Û Õ”– ’ª¥ø≠ ◊◊◊

Satu hari setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia

dilaksanakan, yaitu pada 18 Agustus 1945 bertepatan dengan

pelaksanaan Sidang PPKI, yang pada saat itu pembahasannya

difokuskan terhadap pembuatan rancangan Undang-Undang

Dasar dan disahkan sebagai dasar hukum bagi penyelenggaraan

kehidupan ketatanegaraan Indonesia yang kemudian dikenal

menjadi Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945. Di dalamnya berisi tentang berbagai aturan mengenai

cara-cara pembentukan negara dan kelengkapannya. Termasuk

perumusan bentuk negara dan pemimpin bangsa Indonesia. Dan

disepakati saat itu salah satu ketetapannya ialah “

Negara Indonesia

adalah Negara Kesatuan yang berbentuk Republik

”. Dalam kegiatan

itu juga dirumuskan kriteria tokoh yang menjadi presiden dan

didapat ketentuan “

Presiden adalah orang Indonesia asli dan beragama

Islam

”. Namun, seperti perubahan dalam Piagam Djakarta ini juga

diubah menjadi “

Presiden adalah orang Indonesia asli

”.

SetelahpembahasanUUD 1945sebagai UUD NegaraRepublik

Indonesia, Otto Iskandardinata mengemukakan pendapatnya

untuk langsung melakukan pemilihan dan penetapan presiden

dan wakil presiden. Beliau mengusulkan agar yang menjadi

presiden adalah Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta sebagai

wakilnya. Ternyata usulan tersebut diterima tanpa ada yang

menolak. Mereka yang hadir setuju bulat tentang calon presiden

dan wakilnya yang diusulkan oleh R. Otto Iskandardinata.

Disambut dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya selama

dua putaran kedua tokoh proklamator itu diresmikan menjadi

Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia yang pertama,

pada 18 Agustus 1945.

Selain penetapan Undang-Undang Dasar 1945 dan pemilihan

presiden dan wakilnya, sidang PPKI juga berlanjut tentang

persiapan dan pembetukan lembaga-lembaga kenegaraan

sebagai pelengkap kehidupan pemerintah bernegara. Meskipun

19 Agustus 1945 hari Minggu, sidang PPKI tetap dilanjutkan.

1 Pem

bentukan Kelengkapan Negara –––––––––––––––––––––

1

1

Pe

mb

en

tu

ka

n

Ke

le

ng

ka

pa

n

Ne

ga

ra

C Kehidupan Bangsa Indonesia pada Awal

Kemer

dekaan ––––––––––––––––––––––––––––––––––––

Proklamasi kemerdekaan menjadi tonggak awal bagi bangsa

Indonesia menjalankan kehidupan baru dengan langkah sendiri

untuk menentukan kehidupannya. Mereka yakin saat itulah

bangsa Indonesai terlepas dari penjajahan asing.

125

Peristiwa-Peristiwa Penting Menjelang

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Sebelum acara dimulai, Ir. Soekarno yang sudah menjadi

presiden menunjuk Ahmad Subardjo, Soetardjo Kartohadi-

koesoemo, dan Kasman untuk membentuk panitia kecil yang

akan membicarakan bentuk departemen dan bukan personalnya

yang akan menjabat. Rapat kecil itu dipimpin oleh R. Otto

Iskandardinata, dan didapat keputusan sebagai berikut.

a.

Pembagian Wilayah

b.

Pembentukan Komite Nasional Daerah

c.

Pembentukan departemen dan penunjukan para menteri

d.

Pembentukan aparat keamanan negara

Mengingat kondisi wilayah Indonesia yang sangat luas,

maka untuk pelaksanaan kegiatan pemerintahan di daerah maka

dibentuklah wilayah-wilayah provinsi. Pada saat itu berdasarkan

kesepakatan, wilayah Indonesia dibagi menjadi 8 provinsi yang

masing-masing dipimpin oleh seorang gubernur. Kedelapan

provinsi tersebut, yaitu:

1)

Sumatra dengan Gubernur

Teuku Muhammad Hasan

2)

Jawa Barat dengan Gubernur

Soetardjo Kartohadikoesoemo

3)

Jawa Tengah dengan Gubernur

R. Panji Suruso

4)

Jawa Timur dengan Gubernur

R.M. Suryo

5)

Sunda Kecil (Nusa Tenggara) dengan Gubernur

I Gusti Ketut

Puja

6)

Maluku dengan Gubernur

J. Latuharhary

7)

Sulawesi dengan Gubernur

Dr. Sam Ratulangi

8)

Kalimantan dengan Gubernur

Ir. Pangeran Mohammad Nor.

Selanjutnya masih 19 Agustus 1945, pada malam hari secara

terpisah Presiden Soekarno, Moh. Hatta, R. Otto Iskandardinata,

Soekardjo Wirjopranoto, Sartono, Suwirjo, Buntara, A.G.

Pringgodigdo dan dr. Tadjudin berkumpul di Jalan Gambir

Selatan untuk membahas pemilihan orang-orang yang akan

diangkat menjadi anggota Komite Nasional Indonesia (KNI)

karena pada saat itu belum terbentuk MPR/DPR. Dari hasil

pertemuan itu disepakati bahwa KNI Pusat beranggotakan 60

orang. Rapat pertama KNI Pusat dilakukan di Gedung Komedi

(sekarang Gedung Kesenian) pada 29 Agustus 1945.

Sidang PPKI masih berlanjut, dan pada 22 Agustus 1945

membahas tiga permasalahan yang sering dibicarakan pada rapat-

rapat sebelumnya. Rapat saat itu dipimpin oleh Wakil Presiden

Moh. Hatta, yang menghasilkan keputusan sebagai berikut.

1)

KNI adalah badan yang akan berfungsi sebagai Dewan

Perwakilan Rakyat sebelum pemilihan umum terselenggara.

KNI ini akan disusun di tingkat pusat dan daerah.

126

◊–Õ ÃªÆ∞øº ́ Û Õ”– ’ª¥ø≠ ◊◊◊

2)

Merancang adanya partai tunggal dalam kehidupan politik

negara Indonesia, yaitu PNI (

Partai Nasional Indonesia

) namun

dibatalkan.

3)

BKR (

Badan Keaman Rakyat

) berfungsi sebagai penjaga ke-

amanan umum bagi masing-masing daerah.

Hari berikutnya setelah peristiwa proklamasi dan sidang

PPKI, KNI Pusat mengadakan rapat pleno pada 16 Oktober 1945.

Wakil presiden mengeluarkan Keputusan Presiden No. X yang

isinya memberikan kekuasan dan wewenang legislatif bagi KNI

Pusat untuk ikut serta dalam menetapkan GBHN sebelum MPR

dibentuk. Kemudian Sutan Syahrir sebagai ketua Badan Pekerja

KNI Pusat mendesak pemerintah, dan akhirnya pemerintah

memberikan maklumat politik yang ditandatangani oleh wakil

presiden. Adapun isi dari maklumat tersebut adalah Pemerintah

menghendaki adanya partai-partai politik yang membuka

kesempatan kepada masyarakat untuk menyalurkan aliran atau

pahamnya secara terbuka. Pemerintah berharap supaya partai

politik itu telah tersusun sebelum dilaksanakannya pemilihan

anggota Badan Perwakilan Rakyat yang direncanakan pada

Januari 1946.

Setelah dikeluarkannya maklumat politik itu, ternyata

bermunculan partai politik, di antaranya Masyumi, PNI, Partai

Buruh Indonesia, Partai Komunis Indonesia, Partai Kristen, Partai

Katholik dan Partai Rakyat Sosialis.

Kita kembali membahas kelanjutan sidang PPKI. Pada 19

Agustus 1945, sidang PPKI berhasil membentuk departemen-

departemen dan menunjuk para menterinya. Dari rapat kecil

sebelumnya diusulkan dan disetujui adanya 13 kementerian.

Namun, untuk menteri negara terdiri atas 4 orang sehingga

personal yang ditunjuk untuk jabatan itu menjadi 16 orang.

Adapun nama-nama departeman dan kementerian tersebut

beserta para menterinya adalah sebagai berikut.

1) Menteri Dalam Negeri

: R.A.A. Wiranata Kusumah

2) Menteri Luar Negeri

: Ahmad Subardjo

3) Menteri Keuangan

: A.A. Maramis

4) Menteri Kehakiman

: Dr. Supomo

5) Menteri Kemakmuran

: Ir. Surahman T. Adisujo

6) Menteri Keamanan Rakyat : Supriyadi

7) Menteri Kesehatan

: Dr. Buntaran Martoajmodjo

8) Menteri Pengajaran

: Suwardi Suryaningrat

9) Menteri Penerangan

: Amir Syarifudin

10) Menteri Sosial

: Iwa Kusumasomantri

11) Menteri Pekerjaan Umum : Abikusno Tjokrosujoso

127

Peristiwa-Peristiwa Penting Menjelang

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

2

Kehidupan Politik, Ekonomi, Sosial dan Budaya pada

Awal Kem

erdekaan –––––––––––––––––––––––––––––––––––––––

Semenjak diproklamasikannya kemerdekaan Indonesia,

kehidupan politik belum stabil. Hanya saja sebagian warga

masyarakat Indonesia menyadari akan arti pentingnya proklamasi

tersebut, karena mereka berpikir saat itu adalah kesempatan untuk

menjalankan kehidupan sendiri setelah mereka menganggap

berabad-abad dikuasai oleh penjajah. Serta hal ini merupakan

tonggak perjuangan bagi bangsa-bangsa lain di Asia-Afrika,

karena Indonesia adalah negara yang pertama merdeka setelah

Perang Dunia II. Karena peristiwa proklamasi ini dijadikan

babak awal dalam kehidupan politik negera Indonesia, maka

segala bentuk kegiatan yang bertujuan merancang pembentukan

lembaga tanpa mengalami hambatan yang berarti.

Sementara, terjadi kekacauan yang sangat besar dalambidang

ekonomi terutama merupakan warisan dari pemerintahan Jepang.

Dalam usia beberapa hari, negara Indonesia dilanda in

ß

asi yang

sangat berat akibat adanya peredaran mata uang rupiah zaman

pendudukan Jepang tersebar dengan tidak terkendalikan. Saat

itu pemerintah tidak menyatakan mata uang zaman Jepang tidak

berlaku, karena belum memiliki penggantinya, ditambah kondisi

zaman itu negara tidak memiliki kas.

Untuk sementara, pemerintah memberlakukan tiga mata

uang secara bersamaan, yaitu

De Javashe Bank

, uang pemerintah

Hindia Belanda, dan uang yang dikeluarkan saat pendudukan

Jepang,

ketiganya dianggap sah sebagai alat pembayaran.

Rupanya kondisi seperti itu dipengaruhi oleh perilaku Belanda

yang telah menutup pintu keluar masuk jalur perdagangan di

Indonesia, dan mengakibatkan barang-barang milik Indonesia

senilai 200 juta rupiah tidak bisa diekspor. Adapun tujuan Belanda

tersebut adalah agar timbul ketidakpercayaan masyarakat

terhadap pemerintahan Indonesia.

12) Menteri Perhubungan

: Abikusno Tjokrosujoso

13) Menteri Negara

: Wahid Hasyim

14) Menteri Negara

: M. Amir

15) Menteri Negara

: R. M. Sartono

16) Menteri Negara

: Otto Iskandardinata

Sidang PPKI juga menghasilkan keputusan untuk mem-

bentuk aparat keamanan. Dan pada saat kemudian terbentulah

Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dan akhirnya menjadi TRI

(Tentara Republik Indonesia) dengan Panglima Tertingginya

adalah

Jenderal Soedirman

.

128

◊–Õ ÃªÆ∞øº ́ Û Õ”– ’ª¥ø≠ ◊◊◊

Banyak berbagai upaya yang dilakukan oleh pemerintah

untuk mengatasi hal di tersebut. Pada Oktober pemerintah

Indonesia berhasil mengeluarkan uang kertas yang bernama

ORI (Oeang Republik Indonesia). Saat yang bersamaan juga,

meski pendapatan Indonesia sangat minim tetapi masih memiki

kelebihan beras seberat 200–400 ribu ton, dan pemerintah

Indonesia berniat menyumbangkan kelebihan itu kepada negara

India yang sedang dilanda kelaparan. Hal ini didasarkan atas

pertimbangan kemanusiaan. Namun secara politik, hal ini dapat

membuka jalur kembali yang telah diblok oleh Belanda, serta

dapat meningkatkan hubungan yang erat antara Indonesia dan

India. Negara tersebut adalah negara yang paling aktif dalam

membantu Indonesia di tingkat internasional.

Kemerdekaan telah membawa pengaruh yang sangat besar

terhadap kehidupan sosial budaya dalam masyarakat Indonesia.

Semula telah terjadi diskriminasi atau pembedaan hak pada

masyarakat Indonesia. Kini, masyarakat Indonesia tidak lagi

berada pada golongan ketiga atau kedua, melainkan semuanya

memiliki kedudukan yang sama sebagai warga negara.

Kegiatan di bidang pendidikan pun digiatkan kembali

dengan lebih teratur. Apalagi tokoh pendidikan saat itu (Ki

Hajar Dewantara) menjabat sebagai

Menteri Pengajaran,

beserta rekan-rekannya mengajarkan kepada semua muridnya

pendidikan untuk menjadi warga negara yang baik. Selain itu,

pendidikan luar sekolah pun dibuka dengan menekankan pada

aspek keterampilan dan kreativitas. Bahasa Indonesia yang

sudah diikrarkan sebagai bahasa persatuan ternyata mengalami

perkembangan yang sangat pesat. Ditambah lagi adanya

pelarangan dalam menggunakan bahasa Belanda atau Jepang.

Pada awal kemerdekaan ini, muncul penulis-penulis yang

berhasil membuat karya sastra yang dipelopori oleh Chairil

Anwar dan Idrus yang terkenal dengan Angkatan 45. Dalam

bidang seni pun berkembang. Sehingga bermunculan seniman-

seniman yang bergerak dalam seni drama, per

Þ

lman dan musik.

Lagu-lagu baru yang bertemakan nasionalisme juga banyak

bermunculan di bawah para komponis seperti Cornel Simajuntak,

Kusbini, dan Ismail Marzuki. Selain itu, perkembangan dunia

pers dan penyiaran pun semakin berkembang dan dibentuklah

RRI (Radio Republik Indonesia).

129

Peristiwa-Peristiwa Penting Menjelang

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Rangkuman

1.

Bagi

bangsa

Indonesia,

proklamasi

kemerdekaan

merupakan

pernyataan pembebasan diri dari segala bentuk ikatan penjajahan.

Oleh karena itu, segala upaya harus dilakukan demi terwujudnya

negara

yang

merdeka

dan

berdaulat.

Adapun

upaya-upaya

yang dilakukan bangsa Indonesia dalam rangka mempersiapkan

kemerdekaan Indonesia itu, yaitu membentuk Badan Penyelidik

Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Dalam

sidang pertama, BPUPKI berhasil merumuskan dasar negara, yang

dikenal dengan nama Piagam Djakarta. Dalam sidang yang kedua,

BPUPKI berhasil membuat Rancangan Undang-Undang Dasar untuk

Indonesia merdeka. Sebagai pengganti BPUPKI, dibentuklah PPKI

dan berhasil merumuskan naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

yang bacakan oleh Presiden Soekarno pada 17 Agustus 1945.

2.

Dengan dibacakannya Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, maka

bangsa Indonesia menjadi bangsa yang merdeka. Dengan demikian,

bangsa Indonesia dapat menata kembali tatanan kehidupan berbangsa

dan bernegara. Kehidupan sosial, politik, ekonomi, dan budaya dapat

dibangun kembali untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang

adil dan makmur. Tidak ada lagi diskriminasi atau pembedaan hak

pada masyarakat Indonesia karena setiap warga negara memiliki

kedudukan yang sama.

Re

ß

eksi

Berbagai upaya perjuangan bangsa Indonesia telah dilakukan untuk meraih

kemerdekaan, baik perjuangan

Þ

sik (pertempuran) maupun perjuangan

diplomasi. Akhirnya bangsa Indonesia dapat memproklamasikan kemerdekaan

pada 17 Agustus 1945. Dengan adanya proklamasi kemerdekaan ini, bukan

berartiperjuanganbangsaIndonesiamenjadiberhenti. Proklamasikemerdekaan

merupakan awal perjuangan bangsa Indonesia untuk mempertahankan

kemerdekaan. Saat ini bangsa Indonesia terus berjuang mengisi kemerdekaan

untuk mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia yang adil dan makmur

berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

130

◊–Õ ÃªÆ∞øº ́ Û Õ”– ’ª¥ø≠ ◊◊◊

U

ji Kemampuan

A.

Pilihlah jawaban yang paling tepat!

1. Berikut ini adalah tokoh yang ditunjuk menjadi ketua BPUPKI ada lah….

a.

Ir. Soekarno

c.

Mohammad Hatta

b.

Muhammad Yamin

d.

Radjiman Widyodiningrat

2.

BPUPKI diresmikan pada ....

a.

1 Maret 1945

c.

1 Juni 1945

b.

29 Mei 1945

d.

22 Juni 1945

3.

Perumusan dasar negara yang terdapat dalam Piagam Djakarta, bagian

pertama dari dasar hukum Indonesia berisi ....

a.

Ketuhanan Yang Maha Esa

b.

Ketuhanan dengan berkewajiban menjalankan syariat-syariat Islam bagi

para pemeluknya

c.

Kedaulatan di tangan Tuhan

d.

Keyakinan terhadap Allah swt

4.

Pancasila yang digunakan sekarang dirumuskan pada ....

a.

1 Juni 1945

c.

29 Mei 1945

b.

22 Juni 1945

d.

31 Mei 1945

5.

Tokoh yang tidak mengikuti panggilan Panglima Mandala Asia ke Saigon

adalah ....

a.

Soekarno

c.

Muhamad Yamin

b.

Moh. Hatta

d.

Radjiman Widyodiningrat

6.

Dalam Sidang kedua, BPUPKI berhasil mendapatkan sesuatu yang merupakan

persiapan kemerdekaan Indonesia, yaitu ....

a.

perumusan UUD

c.

naskah Proklamasi

b.

Pancasila

d.

pembentukan lembaga negara

7.

Daerah yang dinyatakan akan menjadi wilayah kekuasaan negara Indonesia

Merdeka, setelah disampaikan oleh Penglima Mandala Asia di Saigon ada

lah ….

a.

semua wilayah yang diduduki Jepang saja

b.

wilayah Indonesia yang merupakan bekas jajahan Belanda

c.

wilayah Indonesia yang merupakan bekas jajahan Belanda ditambah

dengan wilayah jajahan Portugis

d.

Jawa, Sumatra, Sulawesi dan Maluku, karena tokoh yang paling aktif

dalam PPKI adalah dari keempat daerah tersebut

8.

Setelah Jepang kalah oleh Sekutu, ketiga tokoh bangsa Indonesia kembali ke

Indonesia pada ....

a.

14 Agustus 1945 (malam hari)

c.

15 Agustus 1945

b.

14 Agustus 1945 (siang hari)

d.

16 Agustus 1945

131

Peristiwa-Peristiwa Penting Menjelang

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

9.

Tujuan golongan muda membawa Ir. Soekarno dan Moh. Hatta ke luar kota

adalah ....

a.

mengamankan kedua tokoh bangsa Indonesia dari pengaruh Jepang

b.

mendesak dan mengancam Ir. Soekarno agar secepatnya menjadikan

Indonesia menjadi negara yang merdeka

c.

mengungsikan Ir. Soekarno dan Moh. Hatta dari keamanan militer

Jepang

d.

memberi kesempatan kepada Ir. Soekarno dan Moh Hatta agar dapat

berpikir di luar Jakarta

10. Kota yang dipilih oleh golongan muda untuk mengamankan Ir. Soekarno dan

Moh. Hatta adalah ....

a.

Karawang

c.

Rengasdengklok

b.

Bekasi

d.

Depok

11. Kepulangan Ir. Soekarno dan Moh. Hatta ke Jakarta dijemput oleh Ahmad

Sunadjo yang diantarkan oleh tokoh dari gologan muda, yaitu....

a.

Sukarni

c.

Jusuf Kunto

b.

B. M. Diah

d.

Shodanco Singgih

12. Naskah Proklamasi dirumuskan di rumah Laksmana Tadashi Maeda di ….

a.

Jalan Pegangsaan Timur 54

b.

Jalan Imam Bonjol 1

c.

Depan Lapangan Ikada

d.

Jalan Medan Merdeka Utara 45

13. Tokoh yang menentang naskah Proklamasi ditandatangan oleh semua wakil

bangsa Indonesia, melainkan menyarankan hanya ditandatangani oleh Ir.

Soekarno dan Moh. Hatta saja sebagai wakil bangsa Indonesia adalah ….

a.

Laksamana Maeda

c.

Sukarni

b.

Moh. Hatta

d.

Ir. Soekarno

14. Setelah dirumuskan dan diperbaiki dalam secarik kertas, naskah Proklamasi

yang masih berupa tulisan tangan Ir. Soekarno diketik oleh ….

a.

Sayuti Melik

c.

Ahmad Subardjo

b.

B. M. Diah

d.

Miyoshi

15. Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dibacakan di ….

a.

Lapangan Ikada Jakarta

b.

Jalan Pegangsaan Timur 56 Jakarta

c.

Jalan Medan Merdeka Utara 1 Jakarta

d.

Jalan Kemayoran Lama 4 Jakarta

16. Seperti yang telah disepakati dalam pembahasan UUD 1945 dalam sidang

PPKI tentang bentuk negara Indonesia, yaitu ....

a.

Negara Indonesia adalah Negara Republik Serikat

b.

Negara Indonesia adalah Negara yang bentuk negaranya mengikuti

bentuk negara Belanda

c.

Negara Indonesia adalah Negara Kesatuan yang berbentuk Republik

d.

Negara Indonesia akan mengikuti bentuk negara Kekaisaran Jepang

132

◊–Õ ÃªÆ∞øº ́ Û Õ”– ’ª¥ø≠ ◊◊◊

17. Isi Keputusan Presiden No. X yang ditanda tangani wakil presiden, yaitu….

a.

Presiden memberikan wewenang legislatif kepada KNI Pusat untuk ikut

serta dalam menentukan dan merumuskan GBHN

b.

Presiden hanya mengizinkan KNI Pusat mengadakan Sidang Pleno

c.

Presiden tidak memberikan wewenang apapun terhadap KNI Pusat

selain merancang Undang-Undang

d.

Presiden melarang kepada KNI Pusat untuk menyelenggarakan kegiatan

sidang tanpa seizin pemerintah

18. Dalam pemerintahan Otto Iskandardinata pernah menjabat sebagai ....

a.

Menteri Dalam Negeri

c.

Menteri Negara

b.

Menteri Luar Negeri

d.

Menteri Keamanan

19. Kementerian Pengajaran pada saat pertama kali kabinet tersusun di negara

Indonesia dipimpin oleh ....

a.

Muhamad Yamin

c.

Wage Rudolf Supratman

b.

Ki Hajar Dewantara

d.

Amir Syaripudin

20. Hal yang paling berpengaruh terhadap kacaunya kondisi ekonomi Indonesia

saat awal kemerdekaan adalah sebagai berikut,

kecuali

….

a.

terjadinya in

ß

asi yang sangat berat

b.

adanya penutupan jalur perdagangan luar negeri oleh Belanda

c.

kas negara dalam keadaan kosong karena belum memiliki pendapatan

sedangkan pengeluaran sangat berat

d.

kelebihan beras yang disumbangkan untuk negara India

B.

Jawablah pertanyaan berikut ini dengan tepat!

1.

Sebutkan lima rancangan dasar negara yang diusulkan oleh Ir. Soekarno!

2.

Sebutkan 9 tokoh yang hadir dalam pembentukan panitian kecil BPUPKI!

3.

Jelaskan tujuan Panglima Mandala Asia memanggil ketiga tokoh bangsa

Indonesia ke Saigon!

4.

Mengapa berita kekalahan Jepang dalam menghadapi sekutu sangat sedikit

diketahui oleh Bangsa Indonesia?

5.

Sebutkan alasan teknis golongan muda membawa Ir. Soekarno dan Moh.

Hatta ke Rengasdengklok!

6.

Mengapa Ir. Soekarno dan kebanyakan tokoh dari golongan tua menolak

pembacaan naskah Proklamasi di Lapang Ikada?

7.

Bagaimanakah kondisi masyarakat dan kaum politik di tingkat pusat

menyambut lahirnya proklamasi?

8.

Sebutkan tiga permasalahan utama yang dibahas dalam rapat PPKI pada 22

Agustus 1945!

9.

Bagaimana isi maklumat presiden pada 3 November 1945?

10. Jelaskan kondisi kehidupan sosial buaya pada awal kemerdekaan Indonesia!